Powered By Blogger

Jumat, 11 November 2011

Informasi Keamanan Pangan

Penemuan Bakteri baru
dalam susu murni


Susu murni merupakan sesuatu yang ilegal di banyak negara yang di artikan sebagai sesuatu yang bisa tecemar dengan adanya potensi bakteri yang berbahaya. Kontaminasi bisa menimbulkan kerusakan pada susu, menyebabkan susu menjadi pahit, berasap dan lengket. Sekarang para ahli sudah menemukan species baru dari bakteri yang bisa tumbuh pada suhu rendah yang bisa merusak susu murni ketika saat didinginkan. Menurut penelitian yang diumumkan pada isu bulan november dari sistematika jurnal internasional dan evolusi mikrobiologi. Populasi mikroba pada susu murni banyak dan lebih rumit dari pemikiran yang sebelumnya.
Ketika kita melihat bakteri yang tumbuh pada susu murni , kita menemukan banyak  jenis dari mereka yang tidak teridentifikasi sebelumnya, kata Dr. Malka halfarm dari universitas Haifa, Israel. Sekarang kita sudah bisa mengidentifikasi dan menggambarkan satu jenis dari bakteri itu. Chryseobacterium oranimense, yang bisa tumbuh  yang pada suhu dingin dan mengeluarkan enzim-enzim yang berpotensi bisa merusak susu.
Teknologi baru sedang dikembangkan untuk menekan jumlah bakteri dri susu yang sudah di pasteurisasi dengan level yang sangat rendah. Kebanyakan enzim akan berubah sifatnya karena adanya suhu tinggi saat proses pasteurisasi belangsung, yang berarti bisa menghentikan kerja dari enzim tersebut. Bagaimanapun pasteurisasi dengan pemansan yang stabil pada bakteri tahan dingin akan tetap mempengaruhi kualitas rasa pada cairan susu dan hasil produknya. Karena itu penelitian pada bakteri tahan dingin dan enzim-enzim yang dikeluarkannya sangat penting.
Susu bisa tercemar oleh banyak bakteri yang berbeda yang biasanya berasal dari puting susu pada sapi, peralatan pengambilan susu, dan lingkungan pengambilan susu itu sendiri , kata Dr. Halfarm. Susu didinginkan setelah dikumpulkan dari batas pertumbuhan mikroba. Selama proses pendinginan  baik yang bersifat tahan dingin ataupun psikotoleran, bakteri bisa tumbuh pada suhu 7o C yang di dominasi oleh flora pada susu dan berperan dalam proses perusakan susu. Meskipun kita masih belum bisa menentukan pengaruh kuat  pada kualitas susu dari Chrysebbacterium oranimense dan dua spesies lainnya                          ( Chryseobacterium haifense dan Chryseobacterium bovis ) mereka juga teridentifikasi pada sampel susu murni ( Susu Mentah ). Penemuan akan berkontribusi pada pengertian kita tentang organisme bakteri dan dari proses-proses lingkungan kompleks yang mana mereka terlibat didalamnya. Disana masih banyak yang harus dipelajari tentang flora bakteri psikotolerandari susu murni ( Susu mentah ).
Dalam sebuah debat yang menbahas tentang keuntungan-keuntungan dan berbagai resiko meminum susu yang tidak di pasteurisasi. Beberapa orang percaya bahwa dengan meminumnya maka akan menghasilkan keuntungan bagi kesehatan yang besar karena adanya kandungan extra nutrisi dari susu murni ( Susu Mentah ) yang bisa melebihi resiko dari potensi bakteri berbahaya  itu sendiri, seperti Mycobacterium bovis yang bisa menyebabkan penyakit Tubercolosis ( TBC ) dan spesies Salmonella. Karena berbagai resiko tadi maka di berbagiai negara umumnya susu murni ( Susu Mentah ) yang tidak dilakukan proses psteurisasi di jual secara ilegal. Pada proses pasteurisasi  susu dipanaskan pada suhu 72oC selama 10 sampai 15 detik untuk menekan jumlah bakteri pada susu murni ( susu mentah ) sehingga susu tersebut tidak akan menimbulkan penyakit. Beberapa bakteri memproduksi enzim ekstaseluler  yakni pada bakteri-bakteri tahan panas dan tahan terhadap suhu pasteurisasi. Enzim lipase menyebabkan kerusakan pada rasa susu, dan enzim protease bisa menimbulkan rasa pahit pada susu dan mengurangi kelembutan pada keju.
Susu mentah/murni dikonsumsi oleh masyarakat di area pedesaan di benua eropa dan juga tersedia di berbagai kota besar di eropa. Distribusi susu mentah/murni yang tidak dilakukan proses pasteurisasi  merupakan sesuatu yang legal di inggris, wales dan irlandia utara sedangkan  di anggap ilegal di negara bagian skotlandia. Disana terdapat sekitar 275 distributor yang sudah di berikan izin oleh badan standar makanan setempat. Meskipun begitu tetapi pada bagian botolnya diharuskan adanya pencantuman bahaya dan keterangan bahwa produk tersebut merupakan produk yang tidak di pasteurisasi dan bia saja mengandung bakteri yang berbahaya. Selanjutnya di harapkan bagi para petani untuk  tidak menjual produk susu yang tidak di lakukan pasteurisasi  jika mereka takut terinfeksi oleh bakteri bovine tubercolosis.


Di Israel, perusahaan-perusahaan produk pengolahan susu memperkirakan bahwa bakteri tahan dingin bisa menghilangkan  10% dari lemak dan protein pada susu. Ketika para peneliti sedang meneliti kumpulan bakteri mereka menemukan 20 % bakteri yang terisolasi dan 5% dari mereka adalah anggota dari Chryseobacterium, kata Dr. Halfarm.karena  mereka akan berdampak pada kualitas susu, maka hal yang penting adalah kita akan mengembangkan peralatan yang sensitif dan efisien untuk memonitor keberadaan bakteri yng bersifat tahan terhadap suhu dingin.











Informasi dari :

Bpk. Anthony Fernando
Divisi Keamanan Pangan
PT. Sumber Tirta Persada
Jl. Gunung Sahari Raya No. 01 Blok B10-12
Jakarta Pusat 10720
Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar